Monday, August 23, 2004

FRIENDS ARE YOUR SAVIOR

FRIENDS ARE YOUR SAVIOR
to everyone whose love had been broken..

don't you see still, who do care for you?
can't you understand how precious they are to you?
find them inside your heart, with your soul not your sight
seek them carefully, cause they often hid in your prejudice
find them!
cause their the only ones that can fix
the puzzle of your thorn apart feeling
and they know the secrets
to put together the pieces of your broken heart

as the twilight sea foresight the night
darkness still only emerge in the heart of a sad soul
although the rising nightmoon never set
the light of your friends, your true ones, will hold
gave warmth and shine courage.

-Eddi K. Saptawan-
Sunday, August 22, 2004



Tuesday, August 17, 2004

akhirnya aku hanya diam
dadaku penuh sesak oleh kesedihan
sebentuk amarah turut menjelma

ingin kusampaikan sedihku padamu
ingin kusemburkan amarahku padamu
tapi...
entah mengapa
aku tak pernah bisa
marah padamu

akhirnya aku hanya diam
hingga kemudian kau haturkan maafmu
dan aku...tak kuasa untuk tidak menerimanya


perempuan makhluk yang susah dimengerti??? benarkah???
sebenarnya kamu bisa mengerti dia, jika kamu mendengar dengan hatimu, dengan perasaanmu...
jiwamu harus lebih peka...mendengarkan bahasa jiwanya...
perasaannya begitu halus...
segala hasratnya padamu ia bungkus dengan rapi dalam hatinya...
maka, cobalah dengarkan apa-apa yang tak terucap...
cobalah untuk lebih peka...


sayang, coba dengar aku dengan perasaanmu

Thursday, August 12, 2004

pengabadi senja

terpaku aku...
menatap lautan luas di hadapanku...
hembusan angin lembut menyentuh pipiku....
riak air laut berkilau memantulkan cahaya mentari...

kamu berdiri tak jauh dariku...
tampak asik mengabadikan senja...

aku kembali termenung...
mengingat ribuan senja yang kulewati...
biasa saja...
hingga saat ini...
ketika kau ajarkan aku memahami senja...

lama kuterpana....
menatap langit jingga....
bias cahaya mentari...
begitu indah...

tak dapat kulukiskan perasaanku saat itu...
tak ada kata yang dapat menjelaskannya...
semua tampak begitu indah...
keindahan yang begitu memabukkan...

di kampung halamanku...
ada senja yang pastilah lebih indah...
hanya saja...
ketika itu aku tak memahaminya...

aku ingin pulang...
mengabadikan senja...
maukah kamu kuajak serta?
hai pengabadi senja...


-untuk kamu-
yang mengajariku memahami senja...
August 7th, 2004






tentang persahabatan

Dan seorang pemuda berkata : "Bicaralah pada kami tentang Persahabatan".
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi
Dialah ladang hati , yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dia pulalah naungan dan pendianganmu
Karena kau menghampirinya saat hatimu lapar dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian

Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata "tidak" di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "ya"
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;

Karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, tiada terkirakan.

Dikala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka;
Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
Bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, terlihat lebih agung dari lembah ngarai.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan, kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan; hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.

Apa gerangan sahabat itu, hingga kau senantiasa mencarinya,
Untuk sekedar bersama dalam membunuh waktu???
Carilah ia, untuk bersama menghidupkan Sang Waktu.
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan untuk mengisi kekosonganmu.

Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria, berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar hati dan gairah segar kehidupan

-Kahlil Gibran-
The Prophet

Ode Untuk Teman

Pertemuan denganmu....sebuah kebetulan
-tentu saja bukan kecelakaan-
Kau di luar rencanaku
menggembirakan diri
tampil saja di sela-sela kemanjaanmu
Beginikah rasanya punya teman?
hiruk pikuk hari-hari
lewat saja, ringan saja
dan kau memenuhi kekosongan

Kita berteman saja,
aku tak punya niat terlalu jauh
hanya kurasakan kesegaran yang penuh
saat bersamamu
kurasakan kelancaran nafas hidup
kurasakan detil dunia dalam matamu
kurasakan sukacita waktu dalam gerakmu

Aku jadi temanmu saja
menyediakan detik-detik untukmu
rauplah sesukamu
datanglah mengeluh
sejauh ada padaku

Kita berteman saja
sebuah kenyataan
yang sangat mungkin abadi
menjelma menjadi kupu-kupu indah di suatu pagi
dengan bunga-bunga dan suara burung

meski kau akan berlayar jauh
dengan kekasih
aku adalah pelabuhan kala kau sendiri
kita berdua memecah kesunyian,
membikin dunia terjaga
dan bersama gembira

Kita berteman saja
sambil tetap berdoa
demi ketulusan hati
yang kuingin tetap begitu

Ya....kita berteman saja
dalam hidup ini
dan nanti.....
aku ingin mencintaimu dengan sederhana.....
dengan kata yang tak sempat
disampaikan kayu kepada api
yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana....
dengan kata yang tak sempat
disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada

-Sapardi Djoko Damono-

Waktulah yang Menolong Cinta

Pada suatu ketika terdapatlah sebuah pulau dimana semua jenis perasaan tinggal;
Kesenangan, Kesedihan, Ilmu, Kesombongan dan kawan2 termasuk Cinta.

Suatu hari diumumkan kepada semua perasaan bahwa pulau itu akan tenggelam kedasar lautan
Tak lama kemudian semua perasaan mempersiapkan perahu masing2 untuk pergi dari pulau itu.

Tinggal lah Cinta seorang diri. Dia memutuskan untuk memelihara keindahan pulau itu sampai saat2 terakhir.

Ketika pulau itu hampir seluruhnya tenggelam, akhirnya Cinta memutuskan untuk segera pergi. Dia mulai mencari pertolongan dari teman2nya.

Tak berapa lama Kekayaan lewat sambil mengemudikan perahunya yg besar.
Cinta bertanya, "Kekayaan, bolehkah aku ikut dengan perahumu?"
Kekayaan menjawab, "Maafkan aku, tapi kapalku sudah penuh dengan emas dan perak. Tidak ada lagi tempat untukmu".

Kemudian "Harga diri" lewat dengan kapalnya yg indah. Cinta memohon, "Harga diri, tolonglah aku". "Aku tak bisa menolongmu", jawab Kesombongan, "Kamu basah kuyup. Aku takut kapalku yg indah ini rusak !!!!"

Lalu cinta melihat Kesedihan lewat. Cinta berkata, "Kesedihan, izinkanlah aku ikut
denganmu". Kesedihan berkata,"Maafkan aku, Cinta. Saat ini aku sedang ingin sendiri".

Akhirnya Cinta melihat perahu Kesenangan lewat. Cinta menjerit memohon, "Kesenangan, tolong bawa aku bersamamu". Tapi Kesenangan sedang larut dengan kegembiraannya hingga tidak mendengar jeritan cinta memanggilnya.

Cinta mulai menangis putus asa. Tiba2 dia mendengar suara berkata, "Ayo Cinta, aku akan membawamu pergi bersamaku". Ternyata seorang kakek tua telah berbaik hati mengajaknya serta.

Ketika mereka sampai pada suatu pulau, kakek itu segera pergi meneruskan perjalanannya. Cinta merasa sangat senang dan bahagia hingga dia lupa untuk menanyakan nama kakek yang telah menyelamatkannya itu. Cinta sadar betapa ia sangat berhutang budi pada kakek
itu.

Kemudian Cinta bertemu dengan Ilmu lalu bertanya, "Siapakah kakek yang telah menyelamatkanku itu?" "Dia adalah Waktu", jawab Ilmu. "Tapi kenapa Waktu mau menolongku sementara yang lain tidak?", tanya Cinta. Ilmu tersenyum lalu dengan bijak dan tulus menjawab,

"Karena hanya Waktu yang mampu memahami betapa agungnya Cinta"


Look for rainbow everyday, life is how you look at it.

Matamu yang mengandung tanya itu duka. Ia mencari-cari hendak mengetahui isi hatiku bagai bulan hendak menduga laut.
Telah kusingkapkan hidupku seluruhnya di muka hatimu, tak ada lagi yang tersembunyi atau tertahan. Itulah sebabnya mengapa tak kau tahu aku.
Jika hidupku hanya sebuah permata, akan dapat kupecahkan jadi seratus keping dan kurangkai jadi seutas rantai untuk kukalungkan di lehermu.
Jika ia hanya sekuntum bunga, bundar dan kecil dan indah, akan dapat kupetik dari batangnya untuk kusematkan di rambutmu.
Tetapi ia adalah hati, Kekasihku. Dimanakah pantai dan dasarnya?
Kau tak tahu batas-batas kerajaan ini, selama kau jadi ratunya.
Jika ia hanya sejenak kesenangan, ia akan mengembang jadi senyuman ringan, dan akan dapat kau lihat dan kau baca dalam sekejap.
Jika ia semata-mata hanya kepedihan, ia akan mencerna jadi airmata bening mengaca, membiaskan rahasianya yang terdalam tanpa kata.
Tetapi ia adalah cinta, Kekasihku.
Kesenangan dan kepedihannya tak terbatas, dan tak ada akhirnya kepapaan dan kemewahannya.
Ia dekat padamu seperti hidupmu sendiri, tetapi kau tak pernah dapat mengetahuinya benar-benar.



-RABINDRANATH TAGORE-
Tukang Kebun

Ingin Selalu Kujumpai Engkau

Ingin selalu kujumpai engkau
Pada ribuan senja, saat engkau berdiri
Memapah setangkup langit mawar
Tak perlu terlalu dekat, tak perlu ada dekap
Atau menyelesaikan hasrat, itu bosan !
Mungkin aku hanya ingin menyapamu sebentar saja
Atau memberimu sekedar puisi-puisi halus
Atau sekedar menghabiskan bergelas-gelas arak
Meski tarianmu masih tetap akan membisu
Kuhayati awan-awan kaku, keluh kesah waktu
Serangga lagu-lagu, jalan-jalan buntu

Aku sudah mabuk sekarang, aku menatapmu
Tidak satu, tapi engkau seribu
Benda-benda bergoyang, mataku pecah di matamu
Wajahmu mengungsikan malam-malam yang jauh
Mengapa engkau harus sembunyi dari kedua bola matamu
Mengapa engkau harus menutup kedua telingamu
Mengapa engkau harus berlari dari jam-jam yang muram
Mengapa engkau harus menolak bunga yang dikirimkan Seorang Teman,
Mengapa harus ada kepalsuan
Yang memaksa kita untuk berkata tidak

Ingin selalu kujumpai engkau
Pada ribuan senja di dekat pohon itu
Meski engkau hanya sekedar bayang-bayang
Meski engkau hanya sebatas cerita lilin
Yang dipadamkan suara angin,
aku di sini
Tengah memendam kemilau lautan
Memuntahkan nyanyian yang belum selesai dilagukan


-Nina Minareli, 2002-
Kompas, 5 Juli 2002
Ingin aku mengucapkan kata-kata terdalam yang mesti kuucapkan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut, engkau akan tertawa.
Itulah sebabnya mengapa kutertawakan diriku sendiri dan kuremukkan rahasiaku dalam bergurau.
Kuringankan kepedihanku, karena takut, engkau akan membuatnya demikian pula.

Ingin aku menyampaikan kata-kata paling benar yang ingin kusampaikan padamu; tetapi tak berani aku, karena takut kalau engkau tak mau mempercayainya.
Itulah sebabnya mengapa kusamarkan kata-kataku dalam dusta, mengatakan yang sebaliknya dari apa yang kumaksud.
Kubuat kepedihanku aneh kelihatan, karena takut kalau engkau akan membuatnya demikian pula.

Ingin aku memakai kata-kata paling tepat yang kusediakan bagimu; tetapi tak berani aku, karena takut, aku tak akan terbalas dengan harga yang setara.
Itulah sebabnya kusampaikan kata-kata keras padamu dan kubanggakan kekuatanku yang kukuh padu.
Kulukai engkau, karena takut, engkau tak pernah mengenal kepedihan sedikit juga.
Ingin aku duduk membisu di dekatmu; tetapi tak berani aku, takut kalau hatiku terluncur ke bibirku.
Itulah sebabnya mengapa aku bicara dan mengoceh dengan ringannya dan menyembunyikan hatiku dibalik kata-kata.
Kuperlakukan kepedihanku dengan kasar, karena takut, engkau akan memperlakukannya demikian pula.

Ingin aku pergi menjauh dari sisimu; tetapi tak berani aku, karena takut kecemasanku akan terbuka bagimu.
Itulah sebabnya mengapa kutegakkan kepalaku tinggi-tinggi, dan tak peduli datang aku ke hadapanmu.
Tusukan terus-menerus dari matamu membuat kepedihanku segar selalu.

-RABINDRANATH TAGORE-
Tukang Kebun
Engkaulah getar pertama
yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama
yang menyesatkan dahaga dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari firdausku
yang menyinari kata pertama cakrawala aksara

Kau hadir dengan ketiadaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
Gerakmu tiada pasti
Namun aku terus di sini
Mencintaimu
Entah kenapa


-Dee-
Supernova

Wednesday, August 11, 2004

Wahai Layla kekasihku
berjanjilah pada keagungan cinta
agar sayap jiwamu dapat terbang bebas
melayanglah bersama cinta
laksana anak panah menuju sasaran

Cinta tidak pernah membelenggu
karena cinta adalah pembebas, yang akan melepaskan buhul-buhul keberadaan
cinta adalah pembebas dari segala belenggu
walau dalam cinta setiap cawan adalah kesedihan
namun jiwa pecinta akan memberi kehidupan baru
banyak racun yang harus kita teguk
untuk menambah kenikmatan cinta
atas nama cinta, racun yang pahit pun terasa manis
bertahanlah kekasihku,
dunia diciptakan untuk kaum pecinta
dunia ada karena cinta

Syeikh Nizami
-Layla Majnun-
(page : 18-19)


"dalam cinta tidak ada seteru atau sahabat, cinta hanya mengenal kasih sayang"

Syeikh Nizami
-Layla Majnun-
(page : 41)


love

Then said Almitra, "Speak to us of Love."
And he raised his head and looked upon the people, and there fell a stillness upon them.
And with a great voice he said:

When love beckons to you follow him,
Though his ways are hard and steep.
And when his wings enfold you yield to him,
Though the sword hidden among his pinions may wound you.
And when he speaks to you believe in him,
Though his voice may shatter your dreams as the north wind lays waste the garden.

For even as love crowns you so shall he crucify you. Even as he is for your growth so is he for your pruning.
Even as he ascends to your height and caresses your tenderest branches that quiver in the sun,
So shall he descend to your roots and shake them in their clinging to the earth.
Like sheaves of corn he gathers you unto himself.

He threshes you to make you naked.
He sifts you to free you from your husks.
He grinds you to whiteness.
He kneads you until you are pliant;
And then he assigns you to his sacred fire, that you may become sacred bread for God's sacred feast.

All these things shall love do unto you that you may know the secrets of your heart, and in that knowledge become a fragment of Life's heart.

But if in your fear you would seek only love's peace and love's pleasure,
Then it is better for you that you cover your nakedness and pass out of love's threshing-floor,
Into the seasonless world where you shall laugh, but not all of your laughter, and weep, but not all of your tears.

Love gives naught but itself and takes naught but from itself.
Love possesses not nor would it be possessed;
For love is sufficient unto love.

When you love you should not say, "God is in my heart," but rather, I am in the heart of God."
And think not you can direct the course of love, if it finds you worthy, directs your course.

Love has no other desire but to fulfil itself.
But if you love and must needs have desires, let these be your desires:
To melt and be like a running brook that sings its melody to the night.
To know the pain of too much tenderness.
To be wounded by your own understanding of love;
And to bleed willingly and joyfully.
To wake at dawn with a winged heart and give thanks for another day of loving;
To rest at the noon hour and meditate love's ecstasy;
To return home at eventide with gratitude;
And then to sleep with a prayer for the beloved in your heart and a song of praise upon your lips.

Kahlil Gibran
-The Prophet-

tentang kebenaran

Kebenaran diri seseorang bukan pada apa yang ia nampakkan,
tapi pada apa yang tak dapat ia ungkapkan.
Oleh karena itu, bila engkau ingin mengerti dirinya,
dengarkanlah bukan apa yang ia katakan,
tapi apa yang tidak ia ucapkan

-Kahlil Gibran-


Suatu kebenaran selalu perlu diketahui,
dan hanya kadang-kadang perlu diungkapkan

-Kahlil Gibran-
Jiwa menyaksikan bahwa dia hanya bisa melihat Allah melalui Dzat-nya, bukan melalui diriya sendiri dan bahwa dia mencintai-Nya hanya melalui Dia, bukan melalui dirinya sendiri. Karena itu, Dia-lah yang menyebabkan jiwa mencintai diri-Nya sendiri-bukanlah jiwa yang mencintai-nya. jiwa menatap kepada-Nya pada setiap saat dengan menggunakan tatapan-Nya. dengan demikian, dia mengetahui bahwa tidak ada yang mencintai-Nya kecuali Dia. Dia-lah yang mencinta dan dicinta, yang mencari dan dicari.

-Ibn `Arabi-
(Futuhat II 331.17.)


Ketika kita dapat puas dengan apa yang kita lakukan,
maka kita tidak akan terikat oleh apa yang kita hasilkan

-Rabindranath Tagore-
Gitanjali



Kebenaran merasakan pakaiannya sangat ketat dalam fakta-fakta.
Dalam fiksi ia terasa longgar

-Rabindranath Tagore-
Gitanjali



Pujian membuatku malu,
sebab diam-diam aku memohonnya

-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
when people see some things as beautiful,
other things become ugly.
when people see some things as good,
other things become bad.

Being and not-being create each other
Difficult and easy support each other
Long and short define each other
High and low depend on each other
Before and after follow each other

the words of Lao Tzu

your children

And a woman who held a babe against her bosom said, "Speak to us of Children."
And he said:
Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.
You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer's hand be for gladness;
For even as he loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.


Kahlil Gibran
-The Prophet-