Tuesday, August 17, 2004

akhirnya aku hanya diam
dadaku penuh sesak oleh kesedihan
sebentuk amarah turut menjelma

ingin kusampaikan sedihku padamu
ingin kusemburkan amarahku padamu
tapi...
entah mengapa
aku tak pernah bisa
marah padamu

akhirnya aku hanya diam
hingga kemudian kau haturkan maafmu
dan aku...tak kuasa untuk tidak menerimanya