Jiwa menyaksikan bahwa dia hanya bisa melihat Allah melalui Dzat-nya, bukan melalui diriya sendiri dan bahwa dia mencintai-Nya hanya melalui Dia, bukan melalui dirinya sendiri. Karena itu, Dia-lah yang menyebabkan jiwa mencintai diri-Nya sendiri-bukanlah jiwa yang mencintai-nya. jiwa menatap kepada-Nya pada setiap saat dengan menggunakan tatapan-Nya. dengan demikian, dia mengetahui bahwa tidak ada yang mencintai-Nya kecuali Dia. Dia-lah yang mencinta dan dicinta, yang mencari dan dicari.
-Ibn `Arabi-
(Futuhat II 331.17.)
Ketika kita dapat puas dengan apa yang kita lakukan,
maka kita tidak akan terikat oleh apa yang kita hasilkan
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
Kebenaran merasakan pakaiannya sangat ketat dalam fakta-fakta.
Dalam fiksi ia terasa longgar
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
Pujian membuatku malu,
sebab diam-diam aku memohonnya
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
-Ibn `Arabi-
(Futuhat II 331.17.)
Ketika kita dapat puas dengan apa yang kita lakukan,
maka kita tidak akan terikat oleh apa yang kita hasilkan
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
Kebenaran merasakan pakaiannya sangat ketat dalam fakta-fakta.
Dalam fiksi ia terasa longgar
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
Pujian membuatku malu,
sebab diam-diam aku memohonnya
-Rabindranath Tagore-
Gitanjali
<< Home